Bimetal adalah sensor suhu atau sensor temperatur yang sangat populer digunakan karena kesederhanaan yang dimilikinya. Bimetal biasa dijumpai pada peralatan listrik seperti setrika listrik dan lampu dimer atau lampu penerangan daya besar. Bimetal adalah sensor suhu yang terbuat dari dua buah lempengan logam yang berbeda koefisien muainya (α) yang direkatkan menjadi satu. Bila suatu logam dipanaskan maka akan terjadi pemuaian, besarnya pemuaian tergantung dari jenis logam dan tingginya temperatur kerja logam tersebut. Bila dua lempeng logam saling direkatkan dan dipanaskan, maka logam yang memiliki koefisien muai lebih tinggi akan memuai lebih panjang sedangkan yang memiliki koefisien muai lebih rendah memuai lebih pendek. Oleh karena perbedaan reaksi muai tersebut maka bimetal akan melengkung kearah logam yang muainya lebih rendah. Dalam aplikasinya bimetal dapat dibentuk menjadi saklar Normally Closed (NC) atau Normally
Open (NO).
Dari penggabungan dua logam yang bebeda koefisien muai tersebut berlaku rumusan berikut :
Dimana dalam praktikny tB/tA = 1 dan (n+1).n =2, sehingga :
dimana :
ρ = radius kelengkungan
t = tebal jalur total
n = perbandingan modulus elastis, EB/EA
m = perbandingan tebal, tB/tA
T2-T1 = kenaikan temperature
αA, αB = koefisien muai panas logamA dan logam B
Konsep dasar pembuatan sensor suhu bimetal adalah memanfaatkan koefisien muai dari dua logam yang berbeda dan diaplikasikan sebagai sebuah saklar Normally Closed (NC) atau Normally Open (NO) yang akan berubah posisi pada saat temperatur/suhu dingin dan panas.
Selasa, 30 September 2014
Elektronika : SENSOR SUHU LM35
Sensor suhu LM35
adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk mengubah besaran suhu
menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. Sensor Suhu LM35 yang dipakai
dalam penelitian ini berupa komponen elektronika elektronika yang diproduksi
oleh National Semiconductor. LM35 memiliki keakuratan tinggi
dan kemudahan perancangan jika dibandingkan dengan sensor suhu yang lain, LM35
juga mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi
sehingga dapat dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian kendali khusus serta
tidak memerlukan penyetelan lanjutan.
Meskipun tegangan sensor
ini dapat mencapai 30 volt akan tetapi yang diberikan kesensor adalah sebesar 5
volt, sehingga dapat digunakan dengan catu daya tunggal dengan ketentuan bahwa
LM35 hanya membutuhkan arus sebesar 60 µA hal ini berarti LM35 mempunyai
kemampuan menghasilkan panas (self-heating) dari sensor yang dapat
menyebabkan kesalahan pembacaan yang rendah yaitu kurang dari 0,5 ºC pada suhu
25 ºC .
2. Struktur Sensor LM35
Gambar Sensor Suhu LM35
Gambar diatas menunjukan bentuk dari LM35 tampak depan
dan tampak bawah. 3 pin LM35 menujukan fungsi masing-masing pin diantaranya,
pin 1 berfungsi sebagai sumber tegangan kerja dari LM35, pin 2 atau tengah
digunakan sebagai tegangan keluaran atau Vout dengan jangkauan kerja
dari 0 Volt sampai dengan 1,5 Volt dengan tegangan operasi sensor LM35 yang
dapat digunakan antar 4 Volt sampai 30 Volt. Keluaran sensor ini akan naik
sebesar 10 mV setiap derajad celcius sehingga diperoleh persamaan
sebagai berikut :
VLM35 = 10 mV/oC
Gambar diatas kanan adalah gambar skematik rangkaian dasar sensor suhu
LM35-DZ. Rangkaian ini sangat sedeCrhana dan praktis. Vout
adalah tegangan keluaran sensor yang terskala linear terhadap suhu terukur,
yakni 10 milivolt per 1 derajad celcius. Jadi jika Vout
= 530mV, maka suhu terukur adalah 53 derajad Celcius.Dan
jika Vout = 320mV, maka suhu terukur adalah 32 derajad
Celcius. Tegangan keluaran ini bisa langsung diumpankan sebagai
masukan ke rangkaian pengkondisi sinyal seperti rangkaian penguat operasional
dan rangkaian filter, atau rangkaian lain seperti rangkaian pembanding tegangan
dan rangkaian Analog-to-Digital Converter.
Rangkaian dasar
tersebut cukup untuk sekedar bereksperimen atau untuk aplikasi
yang tidak memerlukan akurasi pengukuran yang sempurna. Akan tetapi tidak untuk
aplikasi yang sesungguhnya. Terbukti dari eksperimen yang telah saya lakukan, tegangan
keluaran sensor belumlah stabil. Pada kondisi suhu yang relatif sama,
jika tegangan suplai saya ubah-ubah (saya naikkan atau turunkan), maka Vout
juga ikut berubah. Memang secara logika hal ini sepertinya benar, tapi untuk
instrumentasi hal ini tidaklah diperkenankan. Dibandingkan dengan tingkat
kepresisian, maka tingkat akurasi alat ukur lebih utama karena alat ukur
seyogyanya dapat dijadikan patokan bagi penggunanya. Jika nilainya berubah-ubah
untuk kondisi yang relatif tidak ada perubahan, maka alat ukur yang demikian
ini tidak dapat digunakan.
3. Karakteristik Sensor LM35.
1. Memiliki sensitivitas
suhu, dengan faktor skala linier antara tegangan dan suhu 10 mVolt/ºC, sehingga
dapat dikalibrasi langsung dalam celcius.
2. Memiliki ketepatan
atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5ºC pada suhu 25 ºC seperti terlihat pada gambar
2.2.
3. Memiliki jangkauan
maksimal operasi suhu antara -55 ºC sampai +150 ºC.
4. Bekerja pada tegangan
4 sampai 30 volt.
5.
Memiliki
arus rendah yaitu kurang dari 60 µA.
6. Memiliki pemanasan
sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurang dari 0,1 ºC pada udara
diam.
7.
Memiliki
impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA.
8. Memiliki
ketidaklinieran hanya sekitar ± ¼ ºC.
Grafik akurasi LM35 terhadap suhu
Sensor LM35 bekerja dengan mengubah besaran suhu menjadi besaran tegangan.
Tegangan ideal yang keluar dari LM35 mempunyai perbandingan 100°C setara dengan
1 volt. Sensor ini mempunyai pemanasan diri (self heating) kurang dari 0,1°C,
dapat dioperasikan dengan menggunakan power supply tunggal dan dapat
dihubungkan antar muka (interface) rangkaian control yang sangat mudah.
IC LM 35 sebagai sensor suhu yang teliti dan terkemas dalam bentuk
Integrated Circuit (IC), dimana output tegangan keluaran sangat linear terhadap
perubahan suhu. Sensor ini berfungsi sebagai pegubah dari besaran fisis suhu ke
besaran tegangan yang memiliki koefisien sebesar 10 mV /°C yang berarti bahwa kenaikan
suhu 1° C maka akan terjadi kenaikan tegangan sebesar 10 mV.
Gambar
Rangkaian Sensor LM35
IC LM 35 ini tidak memerlukan
pengkalibrasian atau penyetelan dari luar karena ketelitiannya sampai lebih
kurang seperempat derajat celcius pada temperature ruang. Jangka sensor mulai
dari – 55°C sampai dengan 150°C, IC LM35 penggunaannya sangat mudah,
difungsikan sebagai kontrol dari indicator tampilan catu daya terbelah. IC LM 35 dapat dialiri arus 60 μ A dari supplay
sehingga panas yang ditimbulkan sendiri sangat rendah kurang dari 0 ° C di
dalam suhu ruangan.
Untuk mendeteksi
suhu digunakan sebuah sensor suhu LM35 yang dapat dikalibrasikan langsung dalam
C (celcius), LM35 ini difungsikan sebagai basic temperature sensor.
Adapun keistimewaan
dari IC LM 35 adalah :
·
Kalibrasi dalam satuan derajat celcius.
·
Lineritas
+10 mV/ º C.
·
Akurasi 0,5 º C pada suhu ruang.
·
Range +2 º
C – 150 º C.
·
Dioperasikan pada catu daya 4 V – 30 V.
·
Arus yang mengalir kurang dari 60 μA