Hampir
di setiap mall dan pusat-pusat perbelanjaan kita akan menjumpai pintu
otomatis. Pintu ini akan membuka ketika anda mendekatinya dan menutup
ketika anda telah melaluinya. Pintu otomatis tampak sebagai pintu biasa
yang sederhana namun sebenarnya pintu otomatis tidak sesederhana yang
terlihat. Pintu otomatis merupakan rangkaian mesin yang rumit yang
terdiri dari banyak bagian seperti sensor dan sistem motor penggerak
yang bekerja secara harmonis sehingga pintu otomatis dapat membuka dan
menutup dengan aman. Berikut Cara Kerja Pintu Otomatis.
Pintu
otomatis dapat bekerja untuk membuka dan menutup secara otomatis dengan
menggunakan teknologi sensor. Sensor merupakan suatu perangkat yang
dapat mendeteksi keberadaan seseorang atau objek lainnya ketika orang
atau objek tersebut mendekati pintu otomatis. Biasanya, sensor-sensor
tersebut akan diletakkan di sekitar pintu otomatis. Sensor-sensor ini
juga akan diletakkan di kedua sisi yaitu sisi dalam dan sisi luar pintu
otomatis tersebut, sehingga pintu otomatis dapat bekerja dari kedua
sisi. Sensor kemudian akan mengaktifkan sistem yang akan menggerakkan
motor yang akan membuka dan menutup pintu otomatis.
Jenis-Jenis Sensor pada Pintu Otomatis dan Cara Kerjanya
1. Sensor Optik
Sensor
ini akan memancarkan tirai infra merah yang berupa cahaya yang tidak
tampak oleh mata pada jarak jangkauan tertentu. Sensor ini akan bereaksi
jika seseorang atau sesuatu menghalangi cahaya infra merah yang
dipancarkan. Jika seseorang memasuki area yang disinari dengan cahaya
ini, maka pancaran cahaya akan terganggu dan menjadi tidak utuh. Hal ini
menyebabkan program perintah untuk menutup pintu terganggu.
Terganggunya program untuk menutup pintu akan menyebabkan pintu otomatis
akan terbuka. Jika objek telah menjauh dari jarak jangkauan sensor dan
sinar sensor kembali utuh, maka pintu otomatis akan menutup kembali.
2. Sensor Gerakan
Sensor
ini akan memancarkan radar gelombang mikro. Hampir sama seperti pada
sensor optik, jika seseorang atau sesuatu berada dalam jangkauan radar
maka sensor akan bereaksi membuka pintu otomatis.
3. Sensor Panas Tubuh
Ketika
seseorang berada di depan sensor panas tubuh, maka sensor panas tubuh
akan menghitung panjang gelombang yang dihasilkan oleh tubuh manusia
tersebut. Ketika orang tersebut berada dalam keadaan diam, maka panjang
gelombang yang dihasilkan berupa panjang gelombang yang konstan dan
menyebabkan energi panas yang dihasilkan digambarkan hampir sama dengan
kondisi lingkungan di sekitarnya. Ketika orang tersebut melakukan
gerakan, maka panjang gelombang yang dihasilkan berupa panjang gelombang
yang bervariasi sehingga menghasilkan panas yang berbeda dengan kondisi
lingkungan di sekitarnya. Panas yang dihasilkan ini akan dideteksi oleh
sensor dan dilanjutkan dengan reaksi untuk membuka pintu otomatis.
4. Sensor Tekanan
Sensor
ini biasanya diletakkan di bawah keset yang berada di depan pintu.
Sensor ini akan bereaksi terhadap tekanan berat objek yang berada di
atasnya. Dan jika sensor telah menerima batasan minimal berat yang
diperlukan untuk membuka pintu, maka pintu otomatis pun akan terbuka.
5. Sensor Jarak Jauh
Pada
sensor ini dibutuhkan pengendali jarak jauh yang dioperasikan secara
manual untuk membuka dan menutup pintu. Sensor jenis ini biasanya
dipakai pada pintu garasi otomatis.
0 komentar:
Posting Komentar