Sabtu, 14 Februari 2015
09.00 WIB
Pagi itu kabut menyelimuti tower di kaki singgalang, salah tempat
awal untuk mendaki gunung singgalang.Sedangkan puncak masih jauh di atas sana, masih
menunggu kami untuk berjumpa. Dari Tower setidaknya butuh waktu sekitar 6-7 jam
untuk sampai di Telaga Dewi, itu pun bila cuaca bersahabat.
Cuaca dingin mulai terasa saat mentari perlahan menampakkan
diri pagi itu, seakan mengerti bahwa kami butuh suasana hangat pagi itu. Segelas
cappucino hangat membantu diri ini untuk melawan kedinginan.
Perlahan kabut mulai menipis, gagahnya sang mentari dengan
sombongnya hadir di hadapan kami. Beberapa personil ada yang masih terlelap
ditidurnya dan sleeping bad adalah tempat paling nyaman saat itu. Para personil
lain belum pernah sekalipun menginjakkan kakinya ke telaga dewi sehingga ambisi
mereka meluap luap untuk mencapainya.
Aku yang sudah pernah mencoba setahun yanag lalu tapi gagal
sangat optimis untuk pendakian kali ini harus berhasil. Dan keadaan kali ini
membuat kami semangat dan selalu meyakinkan diri.
Perlahan kami langkahkan kaki untuk menggapai telaga dewi
yang menjadi ciri khas gunung singgalang. Dengan jalur yang sedikit sulit
dengan jalan yang terjal membuat kami merasakan letih. Beberapa personil ada
yang masih semangat dengan memimpin di depan sebagian lagi dengan nafas yang
agak terengah mencoba mengembalikan nafas normalnya dengan istirahat.
Langkah demi langkah berlalu, Kini kita mulai saling
mengenal satu sama lain. Selama perjalanan banyak canda dan curhatan. Menambah
akrab suasana untuk menghibur diri yang di landa kelelahan.
Setelah 9 jam perjalanan, waktu yang lama dan melelahkan
menghantarkan kami sampai di cadas singgalang. Kami memutuskan untuk camp di
bawah cadas dan mengistirahatkan diri untuk melanjutkan perjalanan esok hari
menuju telaga dewi yang tinggal kira-kira setengah jam lagi.
Tak ada kata lain saat itu selain tidur untuk menghilangkan
kelelahan ini. Sementara beberapa personil sedang asik dengan api unggun nya.
Minggu,
15 Februari 2015
07.15
WIB
Pagi pun
tiba dan kami di sambut dengan kabut dan kedinginan di cadas singgalang.
Sejenak kami hangatkan badan dengan segelas energen dan menambah tenaga dengan
sarapan pagi.
Kabut
sepertinya enggan untuk beranjak dan perlahan semakin pekat. Menutupi pandangan
kami tentang puncak.
Setelah
semua tenaga telah pulih, kami lanjutkan
perjalanan menuju telaga dewi dengan melalui cadas yang licin. Melewati jalan
yanag licin dengan kemiringan yang curam semangat tetap bergelora dalam diri.
Dan ,
akhirnya ... riak air telaga perlahan terlihat dan membuat semua kelelahan yang
kami rasakan terobati dan hilang seketika. Inikah yang kata orang-orang telaga
dewi ?
Ya. ..
inilah singgalang dengan ceritanya. . dengan memberikan pengalaman baru dan
juga teman-teman baru.
suatu saat ku akan kembali .
suatu saat ku akan kembali .
0 komentar:
Posting Komentar