Kahlil Gibran (1883 – 1931) adalah
seorang penyair, seniman dan penulis kelahiran Libanon yang terkenal
dengan tulisan – tulisan bertema cintanya yang legendaris. Kahlil Gibran
dikenal juga dengan salah satu ‘maestro cinta’ terbesar yang pernah
dikenal selain William Shakespeare. Tulisan dan inspirasi dari Gibran
sebagian besar merupakan penggabungan budaya asia timur dengan budaya
barat setelah dirinya pindah ke Amerika bersama ibu dan kedua adiknya
sebagai imigran. Selain itu Gibran juga sering memasukkan unsur
fenomena alam dan sekitarnya kedalam karya – karyanya. Inspirasi
tersebut juga konon berasal dari daerah dimana Gibran kecil tinggal yang
sering sekali mengalami kejadian alam seperti badai pasir dll.
“Keabadian tak menyimpan apa-apa kecuali Cinta, karena cinta adalah keabadian itu sendiri”
“Cinta tak memberikan apapun, kecuali
keseluruhan dirinya, utuh penuh, dia pun tak mengambil apa – apa,
kecuali dari dirinya sendiri. Cinta tak memiliki ataupun dimiliki.
Karena cinta telah cukup untuk cinta”
“Cinta adalah satu-satunya kebebasan di
dunia, karena cinta membangkitkan semangat yang hukum-hukum kemanusiaan
dan gejala-gejala alami pun tak bisa mengubah perjalanannya”
“Sebab sebagaimana cinta memahkotaimu,
demikian pula dia akan menyalibmu. Demi pertumbuhanmu, begitu pula demi
pemangkasanmu. Sebagaimana dia membumbung, mengecup puncak-puncak
ketinggianmu, membelai mesra ranting-ranting terlembut yang bergetar
dalam cahaya matahari, demikian pula ia menghujam ke dasar akarmu,
mengguncang-guncangnya dari ikatanmu dengan tanah”
“Jangan anggap cinta datang dari
persahabatan yang lama dan hubungan akrab. Cinta adalah anak keturunan
kecocokan jiwa. Dan jika kecocokan itu tidak ada, cinta tak akan pernah
tumbuh, dalam hitungan tahun bahkan generasi”
“Apabila cinta memanggilmu, ikutlah dia,
walalu jalannya terjal berliku – liku. Dan apabila sayapmu merangkulmu,
pasrah dan menyerahlah kepadanya walau pedang yang tersembunyi di sayap
itu melukaimu. Dan jika dia bicara kepadamu, percayalah, walau
ucapannya membuyarkan mimpimu, bagai angin utara mengobrak-abrik
pertamanan”
“Cinta kasih di dalam hati itu
terbagi-bagi bagaikan dahan-dahan pohon cedar. Jika pohon itu kehilangan
satu dahan yang kuat, ia akan menderita namun tidak mati. Pohon itu
akan menumpahkan seluruh daya hidupnya ke dalam dahan berikutnya,
sehingga ia akan tumbuh dan mengisi tempat yang kosong”
“Kau punya banyak kekasih, tapi hanya
aku yang mencintaimu. Lelaki lain mencintai diri sendiri. Ketika
berdekatan denganmu, aku mencintaimu dalam dirimu sendiri. Lelaki lain
melihat kecantikan dalam dirimu yang akan memudar lebih cepat daripada
usia mereka sendiri. Tapi aku melihat dalam dirimu kecantikan yang tak
akan memudar, dan pada musim gugur usiamu, kecantikan itu tidak takut
menatap dirinya sendiri dalam cermin, dan tak akan dicela. Hanya aku
yang mencintai yang tak tampak dalam dirimu”
“Jika engkau dalam kecemasan, hanya
kedirian cinta dan kesenangannya yang engkau cari, maka lebih baiklah
bagmu menutupi tubuh. Lalu menyingkir dari papan penempaan, memasuki
dunia tanpa musim, di mana engkau dapat tertawa, namun tidak sepenuhnya.
Tempat engkau pun dapat menangis, namun tidak sehabis air mata”
“Dengan cinta, laksana butir-butir
gandum engkau diraihnya, ditumbuknya engkau sampai polos telanjang,
diketamnya engkau, agar bebas dari kulitmu, digosoknya hingga menjadi
putih bersih, diremas-remasnya hingga menjadi bahan yang lemas dibentuk.
Akhirnya diantarkan kepada api suci, laksana roti suci yang
dipersembahkan pada pesta kudus Tuhan. Demikianlah pekerti Cinta atas
diri manusia, agar engkau pahami rahasia hati dan kesadaran itu
menjadikanmu segumpal hati Kehidupan”
“Cinta tiada lain kecuali maknanya.
Namun jika engkau mencintai dengan banyak keinginan, wujudkan menjadi
keinginanmu; Luluhkan hati, mengalir bagai kali, nyanyikan lagu
persembahan malam, kenali kepedihan kemstraan yang terlalu dalam,
merasakan luka akibat pengertianmu sendiri tentang cinta, serta
meneteskan darah duka dan cita, terjaga di fajar dengan hati seringan
awan. Menyusuri hati penuh sinar cinta”
“Cinta adalah sarana untuk memahami dua
jiwa. Ia bukan kata yang datang dari bibir dan lidah yang membawa hati
bersama-sama. Tidak ada yang lebih besar dan suci daripada apa yang
diucapkan mulut. Dia memancarkan jiwa kita, bisikan hati kita. Dan
membawa keduanya bersama-sama”
“Sahabatmu adalah kebutuhan jiwamu yang
terpenuhi. Dialah ladang hati, yang dengan kasih kautaburi dan kau
pungut buahnya dengan penuh rasa terima kasih. Kau menghampirinya di
kala hati gersang kelaparan, dan mencarinya di kala jiwa membutuhkan
kedamaian. Janganlah ada tujuan lain dari persahabatan kecuali saling
memperkaya jiwa”
“Kasih sayang dan kekerasan selalu
berperang di hati manusia seperti malapetaka yang berperang di langkit
malam yang pekat ini. Tetapi kasih sayang selalu dapat mengalahkan
kekerasan. Karena ia adalah anugerah Tuhan. Dan ketakutan-ketakutan
malam ini akan berlalu dengan datangnya siang”
“Siapa di antara kamu yang tidak
merasakan bahwa kekuatan untuk mencintai adalah tanpa batas? Dan
bukanlah waktu sebagaimana halnya cinta tak terbagi dan tak mengenal
ruang”
“Hidup tanpa cinta laksana sebuah pohon
tanpa bunga dan buah. Cinta tanpa keindahan laksana bunga tanpa
keharuman dan laksana buah tanpa biji. Hidup, cinta, dan keindahan
adalah tiga perkara dalam satu inti, yang berdiri sendiri, mutlak dan
tidak bisa dipindahkan atau diubah”
“Andaikata tidak tampak dan tidak
terdengar, cahaya dan suara tidak punya arti apa-apa selain berupa
kekaburan dan getaran di angkasa. Demikian pula, apabila cinta tidak
terasa dalam hati, yang ada hanya debu yang tertip dan terberai oleh
angin”
“Karena cintalah dunia dipelihara,
karena cinta setiap makhluk terus mempertahankan diri sendiri-sendiri,
dan karena cinta mata yang utuh menjadi bagian-bagiannya.. Dia yang
menyebut cinta demi masyarakat manusia tidak salah, karena efek aneh dan
kesan ajaib yang ia hasilkan di kalangan manusia”
“Setiap cinta adalah yang terbaik di
dunia ini, dan yang paling menyenangkan. Cinta tidak seperti sepotong
kue yang bisa dipotong; besar dan kecil. Semua cinta. Tentu saja kau
bisa mengatakan dia adalah yang paling kucintai di dunia ini – siapapun
yang kita cinta dan setiap orang yang kita cintai, bagi kita adalah
orang yang tercinta di dunia ini”
“Bunga-bunga padang adalah anak-anak kasih semesta alam, dan anak-anak manusia adalah bunga-bunga cinta dan kasih sayang”
“Terpujilah cinta yang mampu mengisi kesepian manusia, dan mengakrabkan hatinya dengan manusia lain”
“Cinta adalah karunia Tuhan kepada
jiwa-jiwa yang peka dan agung. Haruskah kita campakkan kekayaan ini dan
kita biarkan babi-babi itu memporak-porandakan dan menginjak-injaknya.
Dunia begitu penuh keajaiban dan keindahan. Lalu mengapa kita hidup
dalam terowongan sempit yang digali oleh pendeta itu untuk kita. Hidup
penuh dengan kebahagiaan dan kebebasan, mengapa kita tetap membiarkan
belenggu di pundak dan kita patahkan rantai yang menjerat kaki kita,
lalu berjalan bebas menuju kedamaian”
“Cinta akan diri sendiri, menghasilkan
kecongkakan buta, dan kecongkakan menciptakan kesukuan, dan kesukuan
membangun kekuasaan, dan kekuasan penyebab penaklukan dan penindasan”
“Cinta adalah seorang tuan rumah yang
penuh kasih sayang kepada para tamunya, walaupun bagi rumahnya yang tak
diharapkan merupakan sebuah khayalan dan penghinaan”
“Cinta bukanlah kelemahlembutan atau
kemurahan hati, atau apa saja dari kebaikan-kebaikan yang diberikan atau
tidak diberikan dengan panjang lebar. Cinta adalah membagi, memahami,
memberikan kebebasan, menjawab panggilan dan; Cinta adalah kehidupan”
“Alangkah buruknya kasih sayang yang meletakkan batu di satu sisi bangunan dan menghancurkan dinding di sisi lainnya”
“Kekuatan untuk mencintai adalah
anugerah terbesar yang diberikan Tuhan kepada manusia, sebab kekuatan
itu tidak akan pernah direnggut dari manusia penuh berkat yang mencinta”
“Cinta adalah seekor burung yang cantik, meminta untuk ditangkap tapi menolak untuk disakiti”
“Berkasih-kasihlah, namun jangan
membelenggu cinta, biarkan cinta itu bergerak senantiasa, bagaikan air
hidup, yang lincah mengalir antara pantai dan kedua jiwa”
“Cinta di antara roh seperti anggur dalam piala kristal, muncul menjadi air tetapi kebenaran adalah kehidupan”
“Kita akan melampaui senja, secara
kebetulan membangunkan fajar dari dunia lain. Tapi cinta akan tetap
tinggal, dan bekas-bekas jarinya takkan terhapus. Direstui menempa
pembakaran, berloncatan bunga-bunga api, dan tiap bunga api adalah
sebuah matahari. Itu lebih baik bagi kita, lebih arif, menemukan sebuah
bayangan yang tersangkut dan tidur di bumi kedewasaan kita, dan biarkan
cinta, manusia dan papa, memimpin hari yang akan tiba”
“Kasih, api cinta itu turun dari langit dalam berbagai bentuk dan rupa, namun pengaruh mereka di dunia adalah satu”
“Pandangan pertama kekasih adalah
seperti sang jiwa yang digerakkan di atas permukaan air, yang dialirkan
ke langit dan ke bumi. Pandangan pertama teman hidup menggemakan
kata-kata Tuhan, “Biarkan saja apa adanya..”
“Setiap orang pasti akan teringat akan
cinta pertamanya dan mencoba menangkap kembali hari-hari yang asing itu,
yang kenangannya mengubah perasaan di relung hatinya dan membuatnya
begitu bahagia di balik segala kepedihan misterinya”
“Setelah kami dewasa, cinta tumbuh di
antara kami sampai menjadi pemilik mutlak, yang kami layani dengan kasih
sayang dari kedua hati kami. Cinta menghela kami kepadanya, dan kami
memuliakan jiwa kami yang paling dalam, dan cinta merangkul kami”
“Di dekat mereka terdapat sebuah batu,
di mana terukir kalimat “Cinta telah menyatukan kami, lalu siapa
yang
dapat memisahkan kami? Kematian telah menjemput kami, lalu siapa yang
dapat membawa kami kembali?”
“Aku mencintai kekasihku, sebelum kita
berdekatan, sejak pertama kulihat engkau. Aku tahu ini adalah takdir.
Kita akan selalu bersama dan tidak akan ada yang memisahkan kita”
“Cintanya penuh dengan kedamaian seperti
damainya alam. Dia tak memiliki alasan untuk menyesuaikan diri
denganmu, tidak pula memberimu pilihan untukmu. Engkau hanya melihat
kenyataan seperti Alam. Engkau nyata dan dia juga nyata, dua kekuatan
yang saling mencintai”
“Kita ini satu, kekuatanmu. Kau telah
memasuki diriku-dan salah satu dari kita tidak bisa memutus hubungan
tanpa menghancurkan yang lain. Hubungan ini menjadi milik “diri” kita
yang lebih besar. Aku tidak bisa berpikir, berimajinasi, mencipta dan
bekerja tanpa kau, lebih daripada tanpa diriku sendiri. Dan suatu
hubungan harus kuat memikul derita seperti hubungan kita -dan menahan
goncangan sedemikian rupa seperti masa-masa menyakitkan yang sudah kita
lewati. Tetapi tanpa masa-masa menyakitkan itu, kukira hubungan ini
tidak akan jadi begitu indah”
“Dua belas tahun? katamu dua belas
tahun, kekasihku? Aku tidak mengukur kerinduanku dengan sebuah tongkat
yang berkilauan. Aku juga tidak mampu mengucapkan kedalamannya. Sebab
cinta adalah kerinduan yang mentahbiskan ukuran waktu”
“Cintaku padamu, wahai kekasih, akan
tetap ada hingga akhir hidupku, dan setelah mati Tangan Tuhan akan
mempersatukan kita kembali”
“Aku adalah pohon yang tumbuh di
keteduhan, dan kini aku menjulurkan dahan-dahanku meraih getar cahaya
hari. Aku datang untuk mengucapkan selamat tinggal padamu, kekasihku,
dan harapanku semoga perpisahan kita akan seagung dan seindah cinta
kita. Biarlah perpisahan kita menjadi seperti api yang melebur batangan
emas dan membuatnya menjadi lebih berharga”
“Cinta pertama adalah pengalaman paling
indah bagi semua manusia. Cinta pertama penuh keindahan, dunia baru yang
memenuhi seluruh sisi-sisi kalbu, memenuhi dunia dengan pelangi
warna-warni, sehingga ia akan melupakan segala derita rahasia kehidupan
ini”
“Keindahan adalah cahaya yang memancar
dari kesunyian jiwa dan menyinari tubuh, seperti kehidupan yang datang
dari kasih bumi yang memberikan warna bunga keindahan dan mencipta dalam
kalbu apa yang disebut cinta, yang tercipta antara laki-laki dan
perempuan”
“Keindahan sejati terletak pada
keserasian spiritual yang diberi nama cinta. Yang dapat bersarang di
antara seorang lelaki dan seorang wanita”
“Seseorang harus punya seorang sahabat
untuk bercakap-cakap pada saat malam yang sunyi dan selama
berjalan-jalan di taman. Dan engkau adalah sahabatku itu, kekasihku”
“Aku menghormati suamiku, karena dia
seorang yang baik dan berhati lembut. Dia juga selalu membuatku bahagia.
Dia dengan rela memberikan kekayaannya kepadaku agar aku selalu merasa
bahagia, akan tetapi tidak ada satupun dari semua ini yang sederajat
dengan cinta suci dan sejati, cinta yang membuat segala sesuatu tampak
kecil sementara cinta sendiri tetap besar”
“Jangan pisahkan aku darimu dan jangan
pernah mengatakan aku tak setia, karena tangan cinta yang mengikat
jiwaku dan jiwamu lebih kuat dari tangan pendeta yang menghantarkan
tubuhku pada kehendak suamiku”
“Engkau, cintaku! Aku mendengarkan
panggilanmu dari balik lautan dan merasakan sayap-sayapmu menyekaku. Aku
terbangun dan meninggalkan kamarku serta pergi ke padang-padang. Kakiku
dan kurungan jubahku basah oleh embun malam, aku berdiri di bawah pohon
badam yang berbunga dan mendengarkan panggilan jiwamu, cintaku”
“Hal paling indah, adalah bahwa kau dan
aku selalu berjalan bersama, bergandengan tangan dalam keindahan dunia
ini tanpa diketahui orang lain. Kita berdua menengadahkan tangan untuk
menerima Sang kehidupan sebab Sang kehidupan itu dermawan”
“Hubungan antara kau dan aku merupakan
hal paling indah dalam hidupku. Sesuatu yang paling mengesankan yang
pernah kuketahui dalam hidup. Dan akan selalu kukenang”
“Pernikahan tidak memberi seseorang hak
untuk memiliki orang lain, kecuali hak dan kebebasan yang diberikan
orang lain pada kita”
“Ibu adalah segala-galanya. Dialah
penghibur kita dalam kesedihan, tumpuan harapan kita dalam penderitaan,
dan daya kekuatan kita dalam kelemahan. Dialah sumber cinta kasih, belas
kasihan, kecenderungan hati, dan ampunan. Barangsiapa kehilangan
ibunya, hilanglah sebuah jiwa murni yang memberkati dan menjagainya
siang dan malam”
0 komentar:
Posting Komentar