Kini semua menjadi biasa, tak terasa waktu cepat berlalu. Lima tahun waktu yang lama membuat diri ini terbiasa, wajah itu memang masih terbayang jelas, tapi tak lagi secerah dulu.
Setidaknya aku sudah bisa tersenyum sekarang.
Di sini, di tempat yang penuh kenangan indah dulu, aku selalu pergi ke sini, karena aku yakin kesempatan untuk bersama lagi itu pasti ada, walaupun sedikit.
Aku berharap...
Dulu, sebelum dia pergi, kami yang masih saling mencintai, karena itu air mata begitu deras mengiringi perpisahan.
Ku masih memegang janji itu, menjaga rasa yang ada dalam hati ini, dan tak akan ku biarkan rasa ini berubah.
Sore itu, masih sendiri ditemani suara ombak pantai, tampak dari kejauhan sesosok bayangan yang ku kenal.
Sosok yang lama ku tunggu, terbelenggu dalam penantian.
Dia perlahan menghampiriku.....
Apakah ini nyata ?
Atau hanya sebuah fatamorgana ?
Jantung berdetak lebih cepat dari biasanya ....
Perlahan wajah itu semakin jelas dan berjalan mendekatiku sambil tersenyum..
Senyum indah itu ...
Bagaikan lengkungan pelangi yang indah ....
Aku mengenali senyuman itu.
Penantian yang lama..
Inikah akhir dari penantian itu ...?
Aku bahagia melihat senyuman itu, melihat mata yang menatapku dengan hangat lagi..
Perbincangan setelah lama tak bertemu membuat sore itu penuh kehangatan.
Inilah aku, menjadi aku yang sebenarnya saat di sampingnya, penuh tawa ...
"Aku tidak pernah melupakan kenangan itu, yang selalu terasa indah bersamamu."
ku yakin, saat ini pasti akan datang.
-dhany1412
Sabtu, 27 Juni 2015
Senin, 22 Juni 2015
Manusia Bebas
Dalam hatiku, manusia bebas bukanlah manusia yang tidak mencintai siapapun dengan sangat tetapi manusia yang mampu mencintai siapapun dengan loyalitas tanpa pamrih.
Dalam pikiranku, manusia bebas bukanlah manusia yang melepaskan diri dari tanggung jawab sosial tetapi manusia yang selalu berkeinginan merealisasikan tanggung jawab sosial.
Dalam renunganku, manusia bebas bukanlah manusia yang memiliki ketidakpedulian di hati tetapi manusia yang senantiasa belajar peduli dalam bentuk tradisi memberi.
Dalam khayalanku, manusia bebas bukanlah manusia yang tidak mengacuhkan etika dan hukum tetapi manusia yang mengikatkan diri pada prinsip etika dan hukum.
Dalam konsepku, manusia bebas bukanlah manusia yang tidak ingin membahagiakan orang lain tetapi manusia yang selalu ingin menebarkan kebahagiaan pada banyak hati orang lain.
Dalam mimpiku, manusia bebas bukanlah manusia yang berkehendak tanpa batas manusiawi tetapi manusia yang mampu membatasi keinginan pribadi untuk selalu tertuju pada kebajikan dalam hidup.
Dalam diamku, manusia bebas bukanlah manusia yang selalu berprasangka buruk kepada sesama manusia dan Tuhan tetapi manusia yang selalu menanamkan pada diri prasangka baik kepada sesama manusia dan kepada Tuhan-nya.
Dalam harapku... manusia bebas adalah manusia yang mengikatkan keabadian diri pada ketulusan, kejujuran, dan kebaikan dalam hati serta pada perilaku sehari-hari.
Sumber : kompasiana.com
Jumat, 19 Juni 2015
Kisah Cinta : Tempat yang Tepat
Untuk kesekian kalinya, kau dan aku di sini, kita bersama dengan air mata yang jatuh dari matamu, isak tangis yang tak tertahan.
Suara ombak pantai yang hilang bersama tangisanmu, tak peduli dengan semua, ku hanya bisa menatapmu menangis di bahuku.
Suasana memang begitu indah saat kurang dari 60 detik matahari akan segera tenggelam, langis yang merah keemasan membuat sang fotografer mengabadikan keindahan ini dari kameranya, sang penyair yang mendapatkan inspirasi tentang sajak cinta, dan sang penyanyi yang menyanyikan lagu yang merdu nan indah.
Memang semua begitu indah, tapi tidak dianggap indah oleh dia yang kini sedang menangis di sampingku saat ini.
Entah berapa kali ini terus terjadi. Saat dia sedang sedih, dia akan mencariku sebagai tempat yang nyaman baginya untuk menangis.
Aku tak bisa berkata banyak saat dia menangis, saat dia menceritakan tentang kekesalannya dengan laki-laki yang dia sukai.
Ya.... dia menangis dan menceritakan segala kekecewaannya dengan pacarnya, akulah yang mendengarnya.
Aku tak bisa bicara banyak kepadanya, yang bisa kulakukan hanya mendengarkan tangisannya dan bahuku yang menjadi sandarannya.
Aku berusaha membuatnya ceria kembali agar air matanya terhenti, agar senyum bagai lengkungan indahnya pelangi hadir kembali. Tapi biarlah saat ini ku biarkan dia menangis.
Ada satu hal yang tidak diketahuinya ketika dia menangis dan bercerita tentang pacarnya kepadaku, bahwa hatiku ini selalu retak dan akan hancur.
Bagaimana mungkin ku bisa mencintai orang dia yang sedang menangis ini dalam diamku ?
Bagaimana mungkin aku tega melihat dia menangis karena orang lain ?
Tapi yang penting dia menganggap ku tempat ternyamannya saat dia bersedih. Tetap ku buat senyum dibibirku walau terpaksa.
Aku mengetahui kau milik orang lain, dan kau menceritakan tentang orang lain itu kepadaku dan menangis karenanya, kau tek pernah tau bahwa aku mencintaimu.
Itu mungkin harapan lebihku untuk bisa selalu bersamamu, selalu berada disampingmu dan tak akan membaut air mata mu itu menetes membasahi pipimu.
Kau menangisi seseorang yang telah membuatmu kecewa, tanpa kau ketahui kau menangis di sampingku yang selalu ingin membuatmu bahagia.
Ku harap suatu saat kau akan menyadari itu....
YĆ«gureni wa, issho ni watashi ga kakarimasu
Koko demo naki wa sonzai shimasen
-1412
Suara ombak pantai yang hilang bersama tangisanmu, tak peduli dengan semua, ku hanya bisa menatapmu menangis di bahuku.
Suasana memang begitu indah saat kurang dari 60 detik matahari akan segera tenggelam, langis yang merah keemasan membuat sang fotografer mengabadikan keindahan ini dari kameranya, sang penyair yang mendapatkan inspirasi tentang sajak cinta, dan sang penyanyi yang menyanyikan lagu yang merdu nan indah.
Memang semua begitu indah, tapi tidak dianggap indah oleh dia yang kini sedang menangis di sampingku saat ini.
Entah berapa kali ini terus terjadi. Saat dia sedang sedih, dia akan mencariku sebagai tempat yang nyaman baginya untuk menangis.
Aku tak bisa berkata banyak saat dia menangis, saat dia menceritakan tentang kekesalannya dengan laki-laki yang dia sukai.
Ya.... dia menangis dan menceritakan segala kekecewaannya dengan pacarnya, akulah yang mendengarnya.
Aku tak bisa bicara banyak kepadanya, yang bisa kulakukan hanya mendengarkan tangisannya dan bahuku yang menjadi sandarannya.
Aku berusaha membuatnya ceria kembali agar air matanya terhenti, agar senyum bagai lengkungan indahnya pelangi hadir kembali. Tapi biarlah saat ini ku biarkan dia menangis.
Ada satu hal yang tidak diketahuinya ketika dia menangis dan bercerita tentang pacarnya kepadaku, bahwa hatiku ini selalu retak dan akan hancur.
Bagaimana mungkin ku bisa mencintai orang dia yang sedang menangis ini dalam diamku ?
Bagaimana mungkin aku tega melihat dia menangis karena orang lain ?
Tapi yang penting dia menganggap ku tempat ternyamannya saat dia bersedih. Tetap ku buat senyum dibibirku walau terpaksa.
Aku mengetahui kau milik orang lain, dan kau menceritakan tentang orang lain itu kepadaku dan menangis karenanya, kau tek pernah tau bahwa aku mencintaimu.
Itu mungkin harapan lebihku untuk bisa selalu bersamamu, selalu berada disampingmu dan tak akan membaut air mata mu itu menetes membasahi pipimu.
Kau menangisi seseorang yang telah membuatmu kecewa, tanpa kau ketahui kau menangis di sampingku yang selalu ingin membuatmu bahagia.
Ku harap suatu saat kau akan menyadari itu....
YĆ«gureni wa, issho ni watashi ga kakarimasu
Koko demo naki wa sonzai shimasen
-1412
Rabu, 17 Juni 2015
Gunung : 5 Gunung di Sumbar Yang Bisa Kamu Daki Minimal Sekali Seumur Hidup
Nah, kalau di Sumbar juga ada nih Gunung yang bisa kamu daki untuk kamu yang memang menyukai atau hobi berpetualang dan menyukai tantangan. Yuk, simak postingan berikut:
1. Gunung Marapi
Jangan salah sebut ya, ini Gunung Marapi, pakai ‘a’. Kalau gunung Merapi itu di Yogyakarta. Gunung ini memiliki tinggi kurang lebih 2.891 mdpl dan berdampingan dengan Gunung Singgalang.Gunung Marapi memang sudah menjadi salah satu objek wisata pegunungan dan memang sudah menjadi rute favorit bagi para pecinta alam ataupun pendaki gunung. Yang datang ke sini mulai dari orang Sumbar sendiri, dari luar daerah dan dari luar negeri juga.
Di puncak Gunung Marapi terdapat beberapa kawah dan dari puncaknya kita akan disuguhi pemandangan yang luar biasa indah. Kita bisa melihat keindahan alam ranah minang dari ketinggian.
2. Gunung Singgalang
Gunung Singgalang bersebelahan dengan Gunung Marapi. Memiliki ketinggian 2.887 mdpl dan dibutuhkan waktu 6 jam untuk menuju puncaknya dengan pendakian. Ada 3 jalur utama untuk mendaki Singgalang, yaitu Koto Baru, jalur Toboh dan Jalur Balingka.Salah satu bagian menarik di Gunung ini adalah kawasan cadasnya dimana dari sini (kalau beruntung) kita bisa melihat langsung pemandangan Kota Padangpanjang dan Bukittinggi.
Selain itu di Singgalang ini juga terdapat hutan lumut sebelum mencapai puncak kita juga bisa menemukan Telaga Dewi, yang merupakan bekas kawah mati. Telaga Dewi inilah yang selalu menjadi daya tarik tesendiri dari Gunung Singgalang.
Dari Telaga Dewi untuk mencapai puncak diperlukan waktu satu jam kurang lebih.
3. Gunung Talang
Gunung Talang terletak di Kabupaten Solok dan memiliki ketinggian 2.597 mdpl serta merupakan gunung berapi aktif bertipe stratovolcano dan pernah meletus pada tahun 1833.Salah satu pesona Gunung Talang ini selain hutannya yang masih asri adalah pemandangan dari puncaknya. Dari puncak kita bisa melihat tiga danau sekaligus yaitu Danau Atas, Danau Bawah dan Danau Talang.
4. Gunung Tandikek
Gunung Tandikek sebenarnya masih jarang didaki oleh pendaki gunung. Namun Gunung tandikek yang memiliki ketinggian 2438 mdpl ini memiliki pesona tersendiri. Di puncaknya terdapat kawah besar yang sudah tidak aktif lagi. Salah satu jalur pendakian untuk mendaki Gunung ini adalah melalui Singgalang Gantiang.5. Gunung Talamau
Gunung Talamau berada di Kabupaten Pasaman Barat dan merupakan Gunung api yang sudah tidak aktif lagi. Gunung Talamau memiliki ketinggian 2982 mdpl.Salah satu pesona Gunung Talamau adalah 13 buah telaga yang terlihat dari puncaknya. Telaga ini cukup unik, karena setiap orang yang datang akan melihatnya dengan jumlah yang berbeda.
Sumber : infosumbar.net
Senin, 15 Juni 2015
Wisata : Air Terjun Nyarai, Lubuk Alung
Air Terjun
Nyarai merupakan salah satu air terjun terindah yang kami temukan di Sumatera
Barat. Air Terjun ini terletak di Hutan Gamaran, Jorong Gamaran, Korong Salibutan, Kec. Lubuk Alung, Kab. Padang
Pariaman, Sumatera Barat. Butuh waktu 2 sampai 3 jam untuk mencapai air terjun, jika
mulai berjalan dari mulut hutan.
Selama perjalanan kita akan melewati beberapa lubuak yang indah, ada Lubuak Lalang, ada Lubuak Ngugun, kolam dari batu yang terbentuk alami, selanjutnya Lubuak Batu Tuduang, di lubuak ini potensi ikannya banyak, dan Sikayan tabiang.
Rute yang dilalui tidak berbahaya, jika tidak di guyur hujan jalan yang di lalui sangat menyasikkan. Diperlukan 2 sampai 3 kali istirahat, istirahat pertama di dalam hutannya, istirahat kedua di penyebrangan.
Air Terjun Nyarai, jika dideskirpsikan tinggi air
terjun ini kira-kira 7-8 meter, jika musim panas guyuran airnya tidak terlalu
deras. Hal yang menarik dari air terjun ini adalah kolam besar, dengan air bewarna kehijauan, kolam
ini tepat berada di depan air terjun.
-1412
Perjalanan ke air terjun di awali
dengan melewati persawahan warga, setelah itu menyusuri hutan ulayat atau hutan warga gamaran.
Selama perjalanan kita akan melewati beberapa lubuak yang indah, ada Lubuak Lalang, ada Lubuak Ngugun, kolam dari batu yang terbentuk alami, selanjutnya Lubuak Batu Tuduang, di lubuak ini potensi ikannya banyak, dan Sikayan tabiang.
Rute yang dilalui tidak berbahaya, jika tidak di guyur hujan jalan yang di lalui sangat menyasikkan. Diperlukan 2 sampai 3 kali istirahat, istirahat pertama di dalam hutannya, istirahat kedua di penyebrangan.
-1412
Wisata : Muaro Lasak, Padang
Muaro Lasak merupakan wisata pantai yang ada di Kota Padang.
Di tempat ini kita bisa menikmati keindahan Pantai Padang, bersantai sejenak menikmati suara deburan ombak dan matahari terbenam.
Di tempat ini kita bisa menikmati keindahan Pantai Padang, bersantai sejenak menikmati suara deburan ombak dan matahari terbenam.
Wisata : Air Tejun Sarasah, Gadut
Hari ini untuk ketiga kalinya saya pergi ke tempat yang menurut saya begitu indah. Tempat yang masih asri dengan alamnya.
Air tejun dengan bentuk dan keindahan seni dari Sang Pencipta.
kali ini, perjalanan di awali dari kampus Universitas Negeri Padang.
Diperlukan setengah jam perjalanan dengan sepeda motor menuju simpang gadut, dari simpang tersebut hanya sekitar 15 mnt menuju tempat parkir motor, dan dilanjutkan kira-kira 15-20 menit berjalan kaki ketujuan utama.
Untuk biaya masuk ke tempat wisata ini kita harus membayar Rp.3000/orang dan parkir Rp.3000/motor.
dan jangan lupa membawa bekal makan siang untuk menikmati lebih lama tempat wisata ini.
Catatan : Sampah bisa di letakkan di plastik sampah yang ada atau bisa membawa nya pulang untuk dibuang di tempat sampah.
Selama perjalanan, jalur yang dilalui adalah menyusuri sungai berbatu yang cukup licin sehingga perlu berhati-hati.
Suara air mulai terdengar dan di depan mata sudah terlihat air terjunnya.
Kita bisa naik ke tingkat yang ada di atasnya, tetapi dengan track yang sedikit licin.
Dibantu dengan tali yang telah disediakan.
Diharapkan hati-hati saat berjalan di tanjakan menuju tingkat kedua ini.
Setelah perut terisi, masih ada perjalanan yang dilakukan dengan melanjutkan ketingkat yang ketiga.
untuk menuju tingkat tiga track nya sama seperti menuju ke tingkat 2 ,sedikit licin sehingga agak berbahaya.
Di tingkat tiga ini kita bisa menyegarkan badan dengan berenang.
-1412
Air tejun dengan bentuk dan keindahan seni dari Sang Pencipta.
kali ini, perjalanan di awali dari kampus Universitas Negeri Padang.
Diperlukan setengah jam perjalanan dengan sepeda motor menuju simpang gadut, dari simpang tersebut hanya sekitar 15 mnt menuju tempat parkir motor, dan dilanjutkan kira-kira 15-20 menit berjalan kaki ketujuan utama.
Untuk biaya masuk ke tempat wisata ini kita harus membayar Rp.3000/orang dan parkir Rp.3000/motor.
dan jangan lupa membawa bekal makan siang untuk menikmati lebih lama tempat wisata ini.
Catatan : Sampah bisa di letakkan di plastik sampah yang ada atau bisa membawa nya pulang untuk dibuang di tempat sampah.
Selama perjalanan, jalur yang dilalui adalah menyusuri sungai berbatu yang cukup licin sehingga perlu berhati-hati.
Suara air mulai terdengar dan di depan mata sudah terlihat air terjunnya.
Kita bisa naik ke tingkat yang ada di atasnya, tetapi dengan track yang sedikit licin.
Dibantu dengan tali yang telah disediakan.
Diharapkan hati-hati saat berjalan di tanjakan menuju tingkat kedua ini.
Di tingkat yang kedua ini kita bisa beristirahat, sholat dan makan. sejenak mendengarkan suara air yang jatuh menghantam bebatuan.
Setelah perut terisi, masih ada perjalanan yang dilakukan dengan melanjutkan ketingkat yang ketiga.
untuk menuju tingkat tiga track nya sama seperti menuju ke tingkat 2 ,sedikit licin sehingga agak berbahaya.
Di tingkat tiga ini kita bisa menyegarkan badan dengan berenang.
-1412
Minggu, 14 Juni 2015
Kisah Cinta : Menunggumu Kembali
Entah berapa lama lagi ku bisa bertahan dengan terdiam di tempat ini...
Saat ku tatap cakrawala senja yang mulai menjingga, tatapanku seakan terfokus kepada ombak yang saling berkejaran, suara anak-anak yang bermain dengan senangnya, dan ku hirup udara yang khas dari pasir pantai.
Terbayang seraut wajah merona secerah langit senja di ufuk barat. Wajah yang kini jauh tenggelam bersama sang surya.
Apa arti dari aku yang terus berada di sini??
Di tempat ita biasa bersama tapi itu dulu, sudah terlalu lama.
Satu hari tanpamu ku coba untuk biasa.
Seminggu membuatku menghilangkan rasa ceria
Sebulan berlalu begitu lama
Tahunpun berganti kumulai terbiasa
berapa lama lagi waktu untukku menunggu ?
tak ada yang bisa menjawab.
Semua kini tanpanya, malam yang bisa kulalui bersama sang bintang dan rembulan telah pudar entah kemana.
yang pasti.. ku masih di sini, tetap bertahan berharap sesosok wajah datang menghampiriku ditempat penuh kenangan yang dia akan tau aku di sini menunggunya.
Ku teringat saat kau berkata akan pergi, ombak di pantai ini seakan terhenti, dan hati ini bukan hanya retak tetapi bagaikan kaca yang jatuh kedasar tebing yag paling dalam, hancur berkeping tak berbentuk.
Saat itu hujan mengguyur di bulan November, datang lebih awal diminggu pertama. kulihat wajahmu yang memerah saat mengatakan " aku akan pergi",
aku tak tau lagi yang mana air hujan dan yang mana air matam saat kedua hal itu sama-sama membasahi pipimu.
Tarian hujan tak lagi indah seperti biasanya, tiba-tiba saja berbeda. Aku berharap saat itu ada pelangi setelah hujan... Tapi tidak.
Setelah itu semua seperti melambat. Kaki ini berat untuk dilangkahkan di atas pasir basah, Bibir ini pun tk sanggup utk berucap seakan udara yang dingin terasa membekukannya.
semua berubah, semua terasa beda, ingatan tentangmu kembali jika ku di sini, ditempat penuh kenangan.
Ku tahu, tak ada cinta yang tak menginginkan untuk bersama, menjalani kehidupan bersama,
mengukir cerita bersama.
Kenapa ku masih bertahan di sini?
jawabannya aku menunggumu untuk kembali.
aku akan menjaga cinta dalam hati ini hingga kau datang lagi.
Ku berjanji...
tak ada yang membuatku berubah menjaga rasa dalam hati ini.
tak akan hilang...
Ku menunggumu Kembali....
-1412
Saat ku tatap cakrawala senja yang mulai menjingga, tatapanku seakan terfokus kepada ombak yang saling berkejaran, suara anak-anak yang bermain dengan senangnya, dan ku hirup udara yang khas dari pasir pantai.
Terbayang seraut wajah merona secerah langit senja di ufuk barat. Wajah yang kini jauh tenggelam bersama sang surya.
Apa arti dari aku yang terus berada di sini??
Di tempat ita biasa bersama tapi itu dulu, sudah terlalu lama.
Satu hari tanpamu ku coba untuk biasa.
Seminggu membuatku menghilangkan rasa ceria
Sebulan berlalu begitu lama
Tahunpun berganti kumulai terbiasa
berapa lama lagi waktu untukku menunggu ?
tak ada yang bisa menjawab.
Semua kini tanpanya, malam yang bisa kulalui bersama sang bintang dan rembulan telah pudar entah kemana.
yang pasti.. ku masih di sini, tetap bertahan berharap sesosok wajah datang menghampiriku ditempat penuh kenangan yang dia akan tau aku di sini menunggunya.
Ku teringat saat kau berkata akan pergi, ombak di pantai ini seakan terhenti, dan hati ini bukan hanya retak tetapi bagaikan kaca yang jatuh kedasar tebing yag paling dalam, hancur berkeping tak berbentuk.
Saat itu hujan mengguyur di bulan November, datang lebih awal diminggu pertama. kulihat wajahmu yang memerah saat mengatakan " aku akan pergi",
aku tak tau lagi yang mana air hujan dan yang mana air matam saat kedua hal itu sama-sama membasahi pipimu.
Tarian hujan tak lagi indah seperti biasanya, tiba-tiba saja berbeda. Aku berharap saat itu ada pelangi setelah hujan... Tapi tidak.
Setelah itu semua seperti melambat. Kaki ini berat untuk dilangkahkan di atas pasir basah, Bibir ini pun tk sanggup utk berucap seakan udara yang dingin terasa membekukannya.
semua berubah, semua terasa beda, ingatan tentangmu kembali jika ku di sini, ditempat penuh kenangan.
Ku tahu, tak ada cinta yang tak menginginkan untuk bersama, menjalani kehidupan bersama,
mengukir cerita bersama.
Kenapa ku masih bertahan di sini?
jawabannya aku menunggumu untuk kembali.
aku akan menjaga cinta dalam hati ini hingga kau datang lagi.
Ku berjanji...
tak ada yang membuatku berubah menjaga rasa dalam hati ini.
tak akan hilang...
Ku menunggumu Kembali....
-1412
Jumat, 12 Juni 2015
Sepenggal Catatan Khalil Gibran
Kahlil Gibran (1883 – 1931) adalah
seorang penyair, seniman dan penulis kelahiran Libanon yang terkenal
dengan tulisan – tulisan bertema cintanya yang legendaris. Kahlil Gibran
dikenal juga dengan salah satu ‘maestro cinta’ terbesar yang pernah
dikenal selain William Shakespeare. Tulisan dan inspirasi dari Gibran
sebagian besar merupakan penggabungan budaya asia timur dengan budaya
barat setelah dirinya pindah ke Amerika bersama ibu dan kedua adiknya
sebagai imigran. Selain itu Gibran juga sering memasukkan unsur
fenomena alam dan sekitarnya kedalam karya – karyanya. Inspirasi
tersebut juga konon berasal dari daerah dimana Gibran kecil tinggal yang
sering sekali mengalami kejadian alam seperti badai pasir dll.
“Keabadian tak menyimpan apa-apa kecuali Cinta, karena cinta adalah keabadian itu sendiri”
“Cinta tak memberikan apapun, kecuali
keseluruhan dirinya, utuh penuh, dia pun tak mengambil apa – apa,
kecuali dari dirinya sendiri. Cinta tak memiliki ataupun dimiliki.
Karena cinta telah cukup untuk cinta”
“Cinta adalah satu-satunya kebebasan di
dunia, karena cinta membangkitkan semangat yang hukum-hukum kemanusiaan
dan gejala-gejala alami pun tak bisa mengubah perjalanannya”
“Sebab sebagaimana cinta memahkotaimu,
demikian pula dia akan menyalibmu. Demi pertumbuhanmu, begitu pula demi
pemangkasanmu. Sebagaimana dia membumbung, mengecup puncak-puncak
ketinggianmu, membelai mesra ranting-ranting terlembut yang bergetar
dalam cahaya matahari, demikian pula ia menghujam ke dasar akarmu,
mengguncang-guncangnya dari ikatanmu dengan tanah”
“Jangan anggap cinta datang dari
persahabatan yang lama dan hubungan akrab. Cinta adalah anak keturunan
kecocokan jiwa. Dan jika kecocokan itu tidak ada, cinta tak akan pernah
tumbuh, dalam hitungan tahun bahkan generasi”
“Apabila cinta memanggilmu, ikutlah dia,
walalu jalannya terjal berliku – liku. Dan apabila sayapmu merangkulmu,
pasrah dan menyerahlah kepadanya walau pedang yang tersembunyi di sayap
itu melukaimu. Dan jika dia bicara kepadamu, percayalah, walau
ucapannya membuyarkan mimpimu, bagai angin utara mengobrak-abrik
pertamanan”
“Cinta kasih di dalam hati itu
terbagi-bagi bagaikan dahan-dahan pohon cedar. Jika pohon itu kehilangan
satu dahan yang kuat, ia akan menderita namun tidak mati. Pohon itu
akan menumpahkan seluruh daya hidupnya ke dalam dahan berikutnya,
sehingga ia akan tumbuh dan mengisi tempat yang kosong”
“Kau punya banyak kekasih, tapi hanya
aku yang mencintaimu. Lelaki lain mencintai diri sendiri. Ketika
berdekatan denganmu, aku mencintaimu dalam dirimu sendiri. Lelaki lain
melihat kecantikan dalam dirimu yang akan memudar lebih cepat daripada
usia mereka sendiri. Tapi aku melihat dalam dirimu kecantikan yang tak
akan memudar, dan pada musim gugur usiamu, kecantikan itu tidak takut
menatap dirinya sendiri dalam cermin, dan tak akan dicela. Hanya aku
yang mencintai yang tak tampak dalam dirimu”
“Jika engkau dalam kecemasan, hanya
kedirian cinta dan kesenangannya yang engkau cari, maka lebih baiklah
bagmu menutupi tubuh. Lalu menyingkir dari papan penempaan, memasuki
dunia tanpa musim, di mana engkau dapat tertawa, namun tidak sepenuhnya.
Tempat engkau pun dapat menangis, namun tidak sehabis air mata”
“Dengan cinta, laksana butir-butir
gandum engkau diraihnya, ditumbuknya engkau sampai polos telanjang,
diketamnya engkau, agar bebas dari kulitmu, digosoknya hingga menjadi
putih bersih, diremas-remasnya hingga menjadi bahan yang lemas dibentuk.
Akhirnya diantarkan kepada api suci, laksana roti suci yang
dipersembahkan pada pesta kudus Tuhan. Demikianlah pekerti Cinta atas
diri manusia, agar engkau pahami rahasia hati dan kesadaran itu
menjadikanmu segumpal hati Kehidupan”
“Cinta tiada lain kecuali maknanya.
Namun jika engkau mencintai dengan banyak keinginan, wujudkan menjadi
keinginanmu; Luluhkan hati, mengalir bagai kali, nyanyikan lagu
persembahan malam, kenali kepedihan kemstraan yang terlalu dalam,
merasakan luka akibat pengertianmu sendiri tentang cinta, serta
meneteskan darah duka dan cita, terjaga di fajar dengan hati seringan
awan. Menyusuri hati penuh sinar cinta”
“Cinta adalah sarana untuk memahami dua
jiwa. Ia bukan kata yang datang dari bibir dan lidah yang membawa hati
bersama-sama. Tidak ada yang lebih besar dan suci daripada apa yang
diucapkan mulut. Dia memancarkan jiwa kita, bisikan hati kita. Dan
membawa keduanya bersama-sama”
“Sahabatmu adalah kebutuhan jiwamu yang
terpenuhi. Dialah ladang hati, yang dengan kasih kautaburi dan kau
pungut buahnya dengan penuh rasa terima kasih. Kau menghampirinya di
kala hati gersang kelaparan, dan mencarinya di kala jiwa membutuhkan
kedamaian. Janganlah ada tujuan lain dari persahabatan kecuali saling
memperkaya jiwa”
“Kasih sayang dan kekerasan selalu
berperang di hati manusia seperti malapetaka yang berperang di langkit
malam yang pekat ini. Tetapi kasih sayang selalu dapat mengalahkan
kekerasan. Karena ia adalah anugerah Tuhan. Dan ketakutan-ketakutan
malam ini akan berlalu dengan datangnya siang”
“Siapa di antara kamu yang tidak
merasakan bahwa kekuatan untuk mencintai adalah tanpa batas? Dan
bukanlah waktu sebagaimana halnya cinta tak terbagi dan tak mengenal
ruang”
“Hidup tanpa cinta laksana sebuah pohon
tanpa bunga dan buah. Cinta tanpa keindahan laksana bunga tanpa
keharuman dan laksana buah tanpa biji. Hidup, cinta, dan keindahan
adalah tiga perkara dalam satu inti, yang berdiri sendiri, mutlak dan
tidak bisa dipindahkan atau diubah”
“Andaikata tidak tampak dan tidak
terdengar, cahaya dan suara tidak punya arti apa-apa selain berupa
kekaburan dan getaran di angkasa. Demikian pula, apabila cinta tidak
terasa dalam hati, yang ada hanya debu yang tertip dan terberai oleh
angin”
“Karena cintalah dunia dipelihara,
karena cinta setiap makhluk terus mempertahankan diri sendiri-sendiri,
dan karena cinta mata yang utuh menjadi bagian-bagiannya.. Dia yang
menyebut cinta demi masyarakat manusia tidak salah, karena efek aneh dan
kesan ajaib yang ia hasilkan di kalangan manusia”
“Setiap cinta adalah yang terbaik di
dunia ini, dan yang paling menyenangkan. Cinta tidak seperti sepotong
kue yang bisa dipotong; besar dan kecil. Semua cinta. Tentu saja kau
bisa mengatakan dia adalah yang paling kucintai di dunia ini – siapapun
yang kita cinta dan setiap orang yang kita cintai, bagi kita adalah
orang yang tercinta di dunia ini”
“Bunga-bunga padang adalah anak-anak kasih semesta alam, dan anak-anak manusia adalah bunga-bunga cinta dan kasih sayang”
“Terpujilah cinta yang mampu mengisi kesepian manusia, dan mengakrabkan hatinya dengan manusia lain”
“Cinta adalah karunia Tuhan kepada
jiwa-jiwa yang peka dan agung. Haruskah kita campakkan kekayaan ini dan
kita biarkan babi-babi itu memporak-porandakan dan menginjak-injaknya.
Dunia begitu penuh keajaiban dan keindahan. Lalu mengapa kita hidup
dalam terowongan sempit yang digali oleh pendeta itu untuk kita. Hidup
penuh dengan kebahagiaan dan kebebasan, mengapa kita tetap membiarkan
belenggu di pundak dan kita patahkan rantai yang menjerat kaki kita,
lalu berjalan bebas menuju kedamaian”
“Cinta akan diri sendiri, menghasilkan
kecongkakan buta, dan kecongkakan menciptakan kesukuan, dan kesukuan
membangun kekuasaan, dan kekuasan penyebab penaklukan dan penindasan”
“Cinta adalah seorang tuan rumah yang
penuh kasih sayang kepada para tamunya, walaupun bagi rumahnya yang tak
diharapkan merupakan sebuah khayalan dan penghinaan”
“Cinta bukanlah kelemahlembutan atau
kemurahan hati, atau apa saja dari kebaikan-kebaikan yang diberikan atau
tidak diberikan dengan panjang lebar. Cinta adalah membagi, memahami,
memberikan kebebasan, menjawab panggilan dan; Cinta adalah kehidupan”
“Alangkah buruknya kasih sayang yang meletakkan batu di satu sisi bangunan dan menghancurkan dinding di sisi lainnya”
“Kekuatan untuk mencintai adalah
anugerah terbesar yang diberikan Tuhan kepada manusia, sebab kekuatan
itu tidak akan pernah direnggut dari manusia penuh berkat yang mencinta”
“Cinta adalah seekor burung yang cantik, meminta untuk ditangkap tapi menolak untuk disakiti”
“Berkasih-kasihlah, namun jangan
membelenggu cinta, biarkan cinta itu bergerak senantiasa, bagaikan air
hidup, yang lincah mengalir antara pantai dan kedua jiwa”
“Cinta di antara roh seperti anggur dalam piala kristal, muncul menjadi air tetapi kebenaran adalah kehidupan”
“Kita akan melampaui senja, secara
kebetulan membangunkan fajar dari dunia lain. Tapi cinta akan tetap
tinggal, dan bekas-bekas jarinya takkan terhapus. Direstui menempa
pembakaran, berloncatan bunga-bunga api, dan tiap bunga api adalah
sebuah matahari. Itu lebih baik bagi kita, lebih arif, menemukan sebuah
bayangan yang tersangkut dan tidur di bumi kedewasaan kita, dan biarkan
cinta, manusia dan papa, memimpin hari yang akan tiba”
“Kasih, api cinta itu turun dari langit dalam berbagai bentuk dan rupa, namun pengaruh mereka di dunia adalah satu”
“Pandangan pertama kekasih adalah
seperti sang jiwa yang digerakkan di atas permukaan air, yang dialirkan
ke langit dan ke bumi. Pandangan pertama teman hidup menggemakan
kata-kata Tuhan, “Biarkan saja apa adanya..”
“Setiap orang pasti akan teringat akan
cinta pertamanya dan mencoba menangkap kembali hari-hari yang asing itu,
yang kenangannya mengubah perasaan di relung hatinya dan membuatnya
begitu bahagia di balik segala kepedihan misterinya”
“Setelah kami dewasa, cinta tumbuh di
antara kami sampai menjadi pemilik mutlak, yang kami layani dengan kasih
sayang dari kedua hati kami. Cinta menghela kami kepadanya, dan kami
memuliakan jiwa kami yang paling dalam, dan cinta merangkul kami”
“Di dekat mereka terdapat sebuah batu,
di mana terukir kalimat “Cinta telah menyatukan kami, lalu siapa
yang
dapat memisahkan kami? Kematian telah menjemput kami, lalu siapa yang
dapat membawa kami kembali?”
“Aku mencintai kekasihku, sebelum kita
berdekatan, sejak pertama kulihat engkau. Aku tahu ini adalah takdir.
Kita akan selalu bersama dan tidak akan ada yang memisahkan kita”
“Cintanya penuh dengan kedamaian seperti
damainya alam. Dia tak memiliki alasan untuk menyesuaikan diri
denganmu, tidak pula memberimu pilihan untukmu. Engkau hanya melihat
kenyataan seperti Alam. Engkau nyata dan dia juga nyata, dua kekuatan
yang saling mencintai”
“Kita ini satu, kekuatanmu. Kau telah
memasuki diriku-dan salah satu dari kita tidak bisa memutus hubungan
tanpa menghancurkan yang lain. Hubungan ini menjadi milik “diri” kita
yang lebih besar. Aku tidak bisa berpikir, berimajinasi, mencipta dan
bekerja tanpa kau, lebih daripada tanpa diriku sendiri. Dan suatu
hubungan harus kuat memikul derita seperti hubungan kita -dan menahan
goncangan sedemikian rupa seperti masa-masa menyakitkan yang sudah kita
lewati. Tetapi tanpa masa-masa menyakitkan itu, kukira hubungan ini
tidak akan jadi begitu indah”
“Dua belas tahun? katamu dua belas
tahun, kekasihku? Aku tidak mengukur kerinduanku dengan sebuah tongkat
yang berkilauan. Aku juga tidak mampu mengucapkan kedalamannya. Sebab
cinta adalah kerinduan yang mentahbiskan ukuran waktu”
“Cintaku padamu, wahai kekasih, akan
tetap ada hingga akhir hidupku, dan setelah mati Tangan Tuhan akan
mempersatukan kita kembali”
“Aku adalah pohon yang tumbuh di
keteduhan, dan kini aku menjulurkan dahan-dahanku meraih getar cahaya
hari. Aku datang untuk mengucapkan selamat tinggal padamu, kekasihku,
dan harapanku semoga perpisahan kita akan seagung dan seindah cinta
kita. Biarlah perpisahan kita menjadi seperti api yang melebur batangan
emas dan membuatnya menjadi lebih berharga”
“Cinta pertama adalah pengalaman paling
indah bagi semua manusia. Cinta pertama penuh keindahan, dunia baru yang
memenuhi seluruh sisi-sisi kalbu, memenuhi dunia dengan pelangi
warna-warni, sehingga ia akan melupakan segala derita rahasia kehidupan
ini”
“Keindahan adalah cahaya yang memancar
dari kesunyian jiwa dan menyinari tubuh, seperti kehidupan yang datang
dari kasih bumi yang memberikan warna bunga keindahan dan mencipta dalam
kalbu apa yang disebut cinta, yang tercipta antara laki-laki dan
perempuan”
“Keindahan sejati terletak pada
keserasian spiritual yang diberi nama cinta. Yang dapat bersarang di
antara seorang lelaki dan seorang wanita”
“Seseorang harus punya seorang sahabat
untuk bercakap-cakap pada saat malam yang sunyi dan selama
berjalan-jalan di taman. Dan engkau adalah sahabatku itu, kekasihku”
“Aku menghormati suamiku, karena dia
seorang yang baik dan berhati lembut. Dia juga selalu membuatku bahagia.
Dia dengan rela memberikan kekayaannya kepadaku agar aku selalu merasa
bahagia, akan tetapi tidak ada satupun dari semua ini yang sederajat
dengan cinta suci dan sejati, cinta yang membuat segala sesuatu tampak
kecil sementara cinta sendiri tetap besar”
“Jangan pisahkan aku darimu dan jangan
pernah mengatakan aku tak setia, karena tangan cinta yang mengikat
jiwaku dan jiwamu lebih kuat dari tangan pendeta yang menghantarkan
tubuhku pada kehendak suamiku”
“Engkau, cintaku! Aku mendengarkan
panggilanmu dari balik lautan dan merasakan sayap-sayapmu menyekaku. Aku
terbangun dan meninggalkan kamarku serta pergi ke padang-padang. Kakiku
dan kurungan jubahku basah oleh embun malam, aku berdiri di bawah pohon
badam yang berbunga dan mendengarkan panggilan jiwamu, cintaku”
“Hal paling indah, adalah bahwa kau dan
aku selalu berjalan bersama, bergandengan tangan dalam keindahan dunia
ini tanpa diketahui orang lain. Kita berdua menengadahkan tangan untuk
menerima Sang kehidupan sebab Sang kehidupan itu dermawan”
“Hubungan antara kau dan aku merupakan
hal paling indah dalam hidupku. Sesuatu yang paling mengesankan yang
pernah kuketahui dalam hidup. Dan akan selalu kukenang”
“Pernikahan tidak memberi seseorang hak
untuk memiliki orang lain, kecuali hak dan kebebasan yang diberikan
orang lain pada kita”
“Ibu adalah segala-galanya. Dialah
penghibur kita dalam kesedihan, tumpuan harapan kita dalam penderitaan,
dan daya kekuatan kita dalam kelemahan. Dialah sumber cinta kasih, belas
kasihan, kecenderungan hati, dan ampunan. Barangsiapa kehilangan
ibunya, hilanglah sebuah jiwa murni yang memberkati dan menjagainya
siang dan malam”
Minggu, 07 Juni 2015
Budaya : Ranah dan Etnis Minang
Ranah Minang atau Alam Mingkabau adalah daerah teritorial etnis Minang dan ternyata sekarang tidak sama dengan teritorial pemerintah yang bernama Sumatera Barat. Sumatera Barat jelas batas-batasnya, Alam Minangkabau merasuk ke daerah Riau, Jambi dan Bengkulu, bahkan ada bagian-bagian Sumatera Barat yang bukan termasuk alam minagkabau. Batas daerah Minangkabau dilukiskan sesuai budayanya yang puitis dalam buku terbitan LKAAM diutarakan dengan kalimat-kalimat sebagai berikut :
"berbatas dengan siluluak punai mati, sirangkak dan badangkang buayo putiah duguak, Taratak aia hitam, sikilang aia bangih sampai ka durian taratak rajo". Idrus Hakimy memberikan gambaran yang lebih rinci dengan kalimat Nan salilik gunuang Marapi, saedaran gunuang Pasaman sejajar Sago jo Singgalang sampai Talang jo Kerinci. Dari singkarak nan badangkang, hinggo buayo putiah daguak sampai ka pintu Roji Ilia, durian ditakuak rajo. Sipisai-pisai anyuik, Sialang balantak basi hinggo aia babaliak mudiak sampai ka ombak nan badabua. Sailiran Batang Sikilang hinggo lauik nan sadidih ka timua ranah Aia Bangih Rao jo Mapa Tunggua Gunuang Mahalintang. Pasisia Banda Sapuluah hinggo taratak aia hitam sampai ka Tanjuang Simalidu Pucuak Jambi sambilan lurah.
Kalimat-kalimat di atas masih dapat ditelusuri dan diintrepetasi dengan jelas. Namun yang penting dari kalimat di atas adalah daerah Minangkabau terdiri dari Darek, Pasisia, dan Rantau (daratan, pesisir pantai da perantauan). Yang disebut rantau di sini sampai ke Malaysia Negeri Sembilan yang sesuai dengan pandangan Alimin Sinapa.
Kalau kita perhatikan pada etnis Cina, Jepang bahkan etnis Jawa umpamanya, di tempat baru mereka tetap mempertahankan tradisinya, membawa dan mempertahankan adat dan budayanya. Kita menyaksikan sendiri etnis Jawa yang sudah lebih satu abad bermukin di Suriname malahan lebih fasih berbahasa Jawa daripada bahasa Indonesia, masih memahami falsafah yang terkandung dalam dunia pewayangan, masih memelihata gamelan dan lain-lain.
Inilah yang tidak ditemukan mengenai etnis Minang yang menurut Alimin Sinapa 2/3 berada di perantauan. Kiranya akan menjadi beban dari generasi mendatang untuk menelusuri dan mengkajinya kalau masih mereka masih akan menghargai adat dan budaya Minang. di Sumatera saja yang masih satu pulau, etnis Minang yang turun temurun ada di Aceh, Bengkulu, Riau, Jambi dan lain-lain tidak lagi merasa sebagai etnis Minang.
Suatu nikmat yang diberikan Tuhan kepada Ranah Minang atau etnis ini adalah masa lalu yang indah. Daya tarik negeri ini begitu mempesona. Gabungan Alam dan penduduk serta adat dan budayanya telah melahirkan orang-orang ternama di negeri ini. Alumni dan pendidikan tempaan Ranah Minang menjadi orang-orang penting dan dengan darah perantaunya tersebar seantero negeri. Alam Ranah Minang dan budayanya melahirkan orang-orang pintar bercakrawala luas yang menjadikan manusia-manusia pelopor dalam sejarah berdirinya Republik Indonesia.
Ini benar yang seakan-akan tidak lagi ada daya tariknya bagi urang Minang. Walaupun banyak "ota" dan "ruok" yang jelas belum banyak membangkitkan "batang tarandam".
sumber : H. CH. N. Latief, SH, MSi DT Bandaro,Etnis dan Adat Minangkabau Permasalahan dan Hari Depannya, Angkasa Bandung,2002
"berbatas dengan siluluak punai mati, sirangkak dan badangkang buayo putiah duguak, Taratak aia hitam, sikilang aia bangih sampai ka durian taratak rajo". Idrus Hakimy memberikan gambaran yang lebih rinci dengan kalimat Nan salilik gunuang Marapi, saedaran gunuang Pasaman sejajar Sago jo Singgalang sampai Talang jo Kerinci. Dari singkarak nan badangkang, hinggo buayo putiah daguak sampai ka pintu Roji Ilia, durian ditakuak rajo. Sipisai-pisai anyuik, Sialang balantak basi hinggo aia babaliak mudiak sampai ka ombak nan badabua. Sailiran Batang Sikilang hinggo lauik nan sadidih ka timua ranah Aia Bangih Rao jo Mapa Tunggua Gunuang Mahalintang. Pasisia Banda Sapuluah hinggo taratak aia hitam sampai ka Tanjuang Simalidu Pucuak Jambi sambilan lurah.
Kalimat-kalimat di atas masih dapat ditelusuri dan diintrepetasi dengan jelas. Namun yang penting dari kalimat di atas adalah daerah Minangkabau terdiri dari Darek, Pasisia, dan Rantau (daratan, pesisir pantai da perantauan). Yang disebut rantau di sini sampai ke Malaysia Negeri Sembilan yang sesuai dengan pandangan Alimin Sinapa.
Kalau kita perhatikan pada etnis Cina, Jepang bahkan etnis Jawa umpamanya, di tempat baru mereka tetap mempertahankan tradisinya, membawa dan mempertahankan adat dan budayanya. Kita menyaksikan sendiri etnis Jawa yang sudah lebih satu abad bermukin di Suriname malahan lebih fasih berbahasa Jawa daripada bahasa Indonesia, masih memahami falsafah yang terkandung dalam dunia pewayangan, masih memelihata gamelan dan lain-lain.
Inilah yang tidak ditemukan mengenai etnis Minang yang menurut Alimin Sinapa 2/3 berada di perantauan. Kiranya akan menjadi beban dari generasi mendatang untuk menelusuri dan mengkajinya kalau masih mereka masih akan menghargai adat dan budaya Minang. di Sumatera saja yang masih satu pulau, etnis Minang yang turun temurun ada di Aceh, Bengkulu, Riau, Jambi dan lain-lain tidak lagi merasa sebagai etnis Minang.
Suatu nikmat yang diberikan Tuhan kepada Ranah Minang atau etnis ini adalah masa lalu yang indah. Daya tarik negeri ini begitu mempesona. Gabungan Alam dan penduduk serta adat dan budayanya telah melahirkan orang-orang ternama di negeri ini. Alumni dan pendidikan tempaan Ranah Minang menjadi orang-orang penting dan dengan darah perantaunya tersebar seantero negeri. Alam Ranah Minang dan budayanya melahirkan orang-orang pintar bercakrawala luas yang menjadikan manusia-manusia pelopor dalam sejarah berdirinya Republik Indonesia.
Ini benar yang seakan-akan tidak lagi ada daya tariknya bagi urang Minang. Walaupun banyak "ota" dan "ruok" yang jelas belum banyak membangkitkan "batang tarandam".
sumber : H. CH. N. Latief, SH, MSi DT Bandaro,Etnis dan Adat Minangkabau Permasalahan dan Hari Depannya, Angkasa Bandung,2002
Jumat, 05 Juni 2015
Budaya : Adat di Minangkabau
Orang Minangkabau terkenal dengan adatnya yang kuat. Adat sangat penting dalam
kehidupan masyarakatnya. Oleh karena itu dalam
petatah Minangkabau diungkapkan, hiduik
di
kanduang adat. Maka, ada empat tingkatan adat di Minangkabau.
1. Adat Nan Sabana Adat
Adat nan sabana adat adalah kenyataan yang
berlaku tetap di alam, tidak pernah
berubah oleh keadaan tempat dan waktu.
Kenyataan itu mengandung nilai-nilai, norma, dan
hukum. Di dalam ungkapan Minangkabau
dinyatakan sebagai adat nan
indak lakang dek
paneh, indak lapuak dek hujan, diasak indak layua, dibubuik
indak mati2
atau adat babuhua
mati.3
Adat nan
sabana adat bersumber dari alam.
Pada hakikatnya, adat ini ialah kelaziman yang
terjadi sesuai dengan kehendak Allah.
Maka, adat Minangkabau tidak bertentangan
dengan ajaran Islam. Hal itu melahirkan konsep
dasar pelaksanaan adat dalam kehidupan
masyarakat Minangkabau, yakni adat
basandi
syarak, syarak basandi kitabullah dan syarak mangato, adat mamakai.4 Dari konsep itu lahir
pulalah falsafah dasar orang Minangkabau yakni
alam takambang jadi guru.5
Adat nan sabana adat menempati kedudukan
tertinggi dari empat jenis adat di
Minangkabau, sebagai landasan utama dari
norma, hukum, dan aturan-aturan masyarakat
Minangkabau. Semua hukum adat, ketentuan adat,
norma kemasyarakatan, dan peraturanperaturan
yang berlaku di Minangkabau bersumber dari
adat nan sabana adat.
2. Adat Nan Diadatkan
Adat nan diadatkan adalah adat buatan yang
dirancang, dan disusun oleh nenek moyang
orang Minangkabau untuk diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Aturan yang berupa adat
nan diadatkan disampaikan dalam petatah dan
petitih, mamangan, pantun, dan ungkapan
bahasa yang berkias hikmah.
Orang Minangkabau mempercayai dua orang tokoh
sebagai perancang, perencana, dan
penyusun adat nan diadatkan, yaitu Datuak Parpatiah Nan Sabatang dan Datuak
Katumangguangan.
Inti dari adat nan diadatkan yang dirancang
Datuak Parpatiah Nan Sabatang ialah
demokrasi, berdaulat kepada rakyat, dan mengutamakan
musyawarah untuk mufakat.
Sedangkan adat yang disusun Datuak
Katumangguangan intinya melaksanakan
pemerintahan
yang berdaulat ke atas, otokrasi namun tidak
sewenang-wenang. Sepintas, kedua konsep adat
itu berlawanan. Namun dalam pelaksanaannya
kedua konsep itu bertemu, membaur, dan
saling mengisi. Gabungan keduanya melahirkan
demokrasi yang khas di Minangkabau.
Diungkapkan dalam ajaran Minangkabau sebagai
berikut:
Bajanjang naiak, batanggo turun.
Naiak dari janjang nan di bawah, turun dari tanggo nan di
ateh.
Titiak dari langik, tabasuik dari bumi.6
Penggabungan kedua sistem ini ibarat hubungan
legislatif dan eksekutif di sistem
pemerintahan saat ini.
3. Adat Nan Taradat
Adat nan taradat adalah ketentuan adat yang
disusun di nagari untuk melaksanakan adat
nan sabana adat dan adat nan diadatkan sesuai
dengan keadaan dan kebutuhan nagarinya.
Adat ini disusun oleh para tokoh dan pemuka
masyarakat nagari melalui musyawarah dan
mufakat. Dari pengertian itu lahirlah istilah adat salingka nagari.
Adat nan taradat disebut juga adat babuhua sentak, artinya dapat diperbaiki,
diubah, dan
diganti. Fungsi utamanya sebagai peraturan
pelaksanaan dari adat Minangkabau. Contoh
penerapannya antara lain dalam upacara batagak pangulu, turun mandi, sunat rasul,
dan
perkawinan, yang selalu dipagari oleh
ketentuan agama, di mana syarak
mangato adaik
mamakaikan.
4. Adat Istiadat
Adat istiadat merupakan aturan adat yang
dibuat dengan mufakat niniak mamak dalam
suatu nagari. Peraturan ini menampung segala
kemauan anak nagari yang sesuai menurut
alua jo patuik, patuik jo mungkin. Aspirasi yang disalurkan ke
dalam adat istiadat ialah aspirasi
yang sesuai dengan adat jo limbago, manuruik barih jo
balabeh, manuruik ukuran cupak jo
gantang, manuruik alua jo patuik.
Ada dua proses terbentuknya adat istiadat.
Pertama, berdasarkan usul dari anak nagari,
anak kemenakan, dan masyarakat setempat.
Kedua, berdasarkan fenomena atau gejala yang
tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat. Ini
diungkapkan dalam kato pusako:
Tumbuah bak padi digaro, tumbuah bak bijo disiang.
Elok dipakai, buruak dibuang.
Elok dipakai jo mufakat, buruak dibuang jo rundiangan.7
Adat istiadat umumnya tampak dalam bentuk
kesenangan anak nagari seperti kesenian,
langgam
dan tari, dan olahraga.
Sumber : H. Mas'oed Abidin , Kompilasi ABS SBK
Sumber : H. Mas'oed Abidin , Kompilasi ABS SBK