Pages

RELAWAN

RELAWAN

Selasa, 15 November 2016

Petang yang menghinaku

Petang ini langit kelabu, deburan ombak masih berkejaran seperti biasanya, anak manusia masih sibuk dengan urusannya masing-masing...
Lihatlah di sana....
Sekelompok orang sibuk dengan bola , saling berkejaran.

Ada yang asik mengabadikan momen dengan berfoto, mungkin mereka menganggap suasana petang ini begitu bagus dan cantik .... Tapi, menurutku apa cantiknya petang ini ?
Hanya kelabu dan langit yang semakin mendung.
Cakrawalapun seperti malu-malu.

Petang ini seperti sedang menghinaku atau sedang menemani dan menyamai perasaanku, sendiri terpaku.

Rinai turun menambah sendu suasana, suara ombak ku rasakan seperti tangisan, memilukan.
Lebat pun hujan tak akan mampu menghapus luka yang kian lebar menganga, kepedihan.

Di ujung sana, tepat arah jam 12 tempatku kini, kapal nelayan ada yang menepi, baru pulang melaut.
Bersyukur dengan hasil yang didapat.
Seharunya aku juga harus seperti itu, selalu bersyukur dengan apa yang terjadi. Tuhan punya rencana lain.
Saat diawal pertemuan dengannya sudah ku sisakan sedikit ruang untuk rasa sakit yang kini dirasakan, dan memang terjadi.

Saat ini aku benar-benar telah dihina oleh petang, barisan awan seperti membentuk rangkaian pengolokan, Aku pun sudah puas ditertawakan. Ku akui, aku kalah dalam permainan ini, atau ini mungkin sebuah perjudian.

Senja kali ini pergi tanpa ada sapaan saat dia menghilang, sungguh.... ini siksaan.

-1412
14-11-16

0 komentar:

Posting Komentar